Senin, 17 Maret 2014

Penyebab Lokomotif Kobong

Lokomotif kobong disebabkan karena masinis menambah thortle pada lokomotif sehingga solar mengalir deras. karena beban yang ditarik berat sehingga pada knalpot/exhaustnya muncul asap kadang disertai bunga api. tapi tidak semua lokomotif bisa kobong contoh lokomotif yang tidak kobong adalah cc 204 dan bb 304 karena sudah dileng kapi dengan EFI (electronic fuel injection)
Nih ane kasih foto foto lokomotif kobong

Minggu, 09 Maret 2014

Misteri lok cc 201 45


Sudah banyak cerita yang beredar di sekitar CC201, maklum saja karena selain jumlahnya yang banyak, juga hampir setiap masinis di Indonesia pernah bertugas di dalamnya. Tapi tidak ada cerita yang sepopuler kisah tentang CC201 45. Konon, menurut para masinis dan teknisi, inilah lokomotif paling misterius di antara keluarga CC201.

Banyak kejadian aneh dan membingungkan yang berkembang di sekitar lokomotif ini.
Sejak pertama kali dibeli CC201 45 sudah sering dicap sebagai loko yang sangat bermasalah. Maksudnya adalah, walaupun hasil tes menunjukkan tidak ada problem pada CC201 45, namun sering mengalami kecelakaan atau kerusakan saat dioperasikan tanpa bisa dijelaskan.

CC201 45 semula ditugaskan untuk menarik rangkaian ke arah timur. Saat menarik Bima tiba-tiba mengalami tabrakan. Setelah diperbaiki, kembali bertugas menarik rangkaian Bima, tapi kembali lagi mengalami tabrakan. Diperbaiki kembali di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta, dan setelah selesai jabatannya diturunkan untuk menarik rangkaian kelas bisnis saja yaitu Jayabaya. Tetapi seperti bisa diduga CC201 45 kembali lagi tabrakan. Frekuensi tabrakan sesama kereta atau kendaraan bermotor yang dialami CC201 45 rupanya cukup sering, belum lagi kejadian aneh yang dialami para teknisi yang memperbaiki lok ini pasca tabrakan.

Sesuai prosedur, setelah diperbaiki di Balai Yasa Pengok, CC201 45 diuji statis untuk memeriksa kelengkapannya. Setelah semuanya beres, loko diuji dinamis di jalur tes di depan komplek Balai Yasa. Saat dipacu dengan kecepatan tinggi, mendadak rem gagal berfungsi, sehingga loko melaju terus dan menghantam dinding beton pembatas jalur tes. Sekali lagi CC201 45 mengalami kerusakan dan harus diperbaiki.

Merasa kebingungan dengan CC201 45, teknisi Balai Yasa yaitu Panut dan Suroso merasa perlu untuk memanggil tenaga ahli GE langsung dari Amerika. Saat sedang memeriksa CC201 45, tenaga ahli GE itu bercerita bahwa saat proses pembuatan loko yang satu ini memang sudah bermasalah karena banyak sekali terjadi kecelakaan kerja. Akhirnya diputuskan selain diperbaiki secara material, CC201 45 juga diperbaiki secara spiritual. 

Sesuai adat orang Jawa, para teknisi Balai Yasa Pengok sepakat meruwat (ritual membuang sial) loko ini. Caranya dengan mengadakan selamatan dan memasang sepasang tapal kuda bekas di kedua ujung bemper CC201 45. Kemudian memberikan beberapa gram emas dan menyepuh bagian samping bawah lok dengan lapisan krom sehingga terlihat mengkilat.

Anehnya setelah ritual ini CC201 45 tidak pernah mengalami kecelakaan lagi. Ruwatan yang dilakukan oleh teknisi Balai Yasa berhasil menghilangkan nasib sial loko ini. Sekarang CC201 45 ditempatkan di dipo lokomotif Yogyakarta, dan dengan mudah dikenali lewat ciri khasnya sebagai loko dengan sisi yang dilapisi besi mengkilat, dan di bagian depannya di bawah hidungnya, terdapat semacam lubang untuk double traksi.

Jenis-jenis CC 201



Lokomotif CC201 adalah lokomotif buatan General Electric jenis U18C. Lokomotif ini adalah lokomotif yang jumlah terbanyak di Indonesia, maka tak heran jika hampir setiap kereta baik kereta penumpang maupun barang ditarik oleh lokomotif ini. Lokomotif ini memiliki tenaga 1950 HP dan memiliki 2 bogie yang masing-masing bogie terdapat 3 gandar penggerak dan 3 motor traksi. Lokomotif CC201 memiliki 4 generasi yaitu

1. Lokomotif CC201 Batch 1
2. Lokomotif CC201 Batch 2
3. Lokomotif CC201 Batch 3
4. Lokomotif CC201 eks BB203

Lokomotif CC201 Batch 1

Lokomotif CC20107 sedang bersiap untuk menarik KLB Kricak di stasiun Kertosoono
 Lokomotif CC201 Batch 1 adalah lokomotif CC201 yang pertama kali di datangkan ke Indonesia.Ciri-ciri CC201 Generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar.  Lokomotif yang termasuk CC201 Batch 1 adalah Lokomotif berplat nomor CC20101R-CC20138. 

Lokomotif CC201 Batch 2

Lokomotif CC20141 yang sedang dicuci sebelum berdinas
 CC201 Batch 2 didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Lokomotif ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan Batch 1. Yang berbeda hanya jaring radiatornya berukuran lebih kecil. Kebanyakan lokomotif CC201 Batch 2 dimiliki oleh Dipo Induk PWT dan Dipo Induk YK.

Lokomotif CC201106 merupakan salah satu Lokomotif CC201 Batch 3

Lokomotif CC201 Batch 3

  Lokomotif CC201 Batch 3 memiliki perbedaan yang mudah dikenali yaitu kaca jendelanya berbentuk agak bulat, selain itu lokomotif ini juga sudah memiliki lampu kabut. Sementara itu dari segi performa sama saja dengan lokomotif CC201 Batch 1 dan Batch 2.
CC201 Eks BB203

Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB 203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004. Interior, Eksterior  dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ di mana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar Bo'-Bo', di mana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 120 yang merupakan CC201 asli serta CC201 98, 101, dan 102 yang merupakan CC201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.

Data Teknis CC 201


> DIMENSI
1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm
2 Panjang body 14134 mm
3 Jarak antara alat perangkai 15214 mm
4 Lebar badan (body) 2642 mm
5 Tinggi maksimum 3636 mm
6 Jarak gandar 3304 mm
7 Jarak antar pivot 7680 mm
8 Diameter roda penggerak 914 mm
9 Diameter roda idle -
10 Tinggi alat perangkai 770 mm

> BERAT
1 Berat kosong 78 ton
2 Berat siap 84 ton
3 Berat Adhesi 84 ton

> MOTOR DIESEL
1 Tipe GE 7FDL 8
2 Jenis 4 langkah, turbocharger
3 Daya Mesin 1950 HP
4 Daya ke Generator/Converter 1825 HP

> MOTOR TRAKSI/CONVERTER
1 Jumlah motor traksi 6
2 Tipe motor traksi GE 761
3 Gear ratio 90 : 21
4 Tipe generator GT 581

> PERFORMANSI
1 Kecepatan maksimum 120 km/jam
2 Gaya tarik maksimum (adhesi) 17640 kgf
3 V min kontinyu 24 km/jam
4 Jari-jari lengkung terkecil 56.7 m

> Kapasitas
1 Bahan bakar 3028 lt
2 Minyak pelumas 984 lt
3 Air pendingin 684 lt
4 Pasir 500 lt

> Lain-lain
1 Sistem rem Udara tekan, dinamik, parkir
2 Tipe kompresor Gardner denver WBO