Lokomotif CC201 adalah lokomotif buatan General Electric jenis U18C. Lokomotif ini adalah lokomotif yang jumlah terbanyak di Indonesia, maka tak heran jika hampir setiap kereta baik kereta penumpang maupun barang ditarik oleh lokomotif ini. Lokomotif ini memiliki tenaga 1950 HP dan memiliki 2 bogie yang masing-masing bogie terdapat 3 gandar penggerak dan 3 motor traksi. Lokomotif CC201 memiliki 4 generasi yaitu
1. Lokomotif CC201 Batch 1
2. Lokomotif CC201 Batch 2
3. Lokomotif CC201 Batch 3
4. Lokomotif CC201 eks BB203
Lokomotif CC201 Batch 1
|
Lokomotif CC20107 sedang bersiap untuk menarik KLB Kricak di stasiun Kertosoono |
Lokomotif CC201 Batch 1 adalah lokomotif CC201 yang pertama kali di datangkan ke Indonesia.Ciri-ciri CC201 Generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar. Lokomotif yang termasuk CC201 Batch 1 adalah Lokomotif berplat nomor CC20101R-CC20138.
Lokomotif CC201 Batch 2
|
Lokomotif CC20141 yang sedang dicuci sebelum berdinas
CC201 Batch 2 didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Lokomotif ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan Batch 1. Yang berbeda hanya jaring radiatornya berukuran lebih kecil. Kebanyakan lokomotif CC201 Batch 2 dimiliki oleh Dipo Induk PWT dan Dipo Induk YK.
|
|
Lokomotif CC201106 merupakan salah satu Lokomotif CC201 Batch 3 |
Lokomotif CC201 Batch 3
Lokomotif CC201 Batch 3 memiliki perbedaan yang mudah dikenali yaitu kaca jendelanya berbentuk agak bulat, selain itu lokomotif ini juga sudah memiliki lampu kabut. Sementara itu dari segi performa sama saja dengan lokomotif CC201 Batch 1 dan Batch 2.
CC201 Eks BB203
Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB 203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004. Interior, Eksterior dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ di mana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar Bo'-Bo', di mana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 120 yang merupakan CC201 asli serta CC201 98, 101, dan 102 yang merupakan CC201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.